Minggu, 14 Februari 2010

NASA Luncurkan Perangkat Peneliti Matahari


FLORIDA - Badan antariksa Amerika (NASA) akhirnya berhasil meluncurkan perangkat untuk meneliti aktivitas matahari yang terbaru. Perangkat tersebut memiliki jangka waktu operasi selama lima hari.

Dilansir melalui Associated Press, Minggu (14/2/2010), perangkat observasi bernama Solar Dynamics Observatory (SDO) itu merupakan misi pertama NASA terkait dengan program penelitian matahari. Dengan perangkat ini, para ilmuwan berharap dapat lebih mengerti mengenai aktivitas matahari, yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan di bumi.

Perangkat ini pula yang akan memberikan penjelasan, bagaimana iklim dan cuaca mampu mengganggu sistem komunikasi, melumpuhkan energi, merusak frekuensi satelit, hingga membahayakan astronot di orbit.

SDO sendiri didesain untuk mentransmisikan data yang dibutuhkan oleh bumi dari orbit. SDO diperkirakan mampu mengirim sekira 150 juta bit data per detik setiap hari, lebih canggih dari perangkat NASA lainnya. Kapasitas ini sama dengan mendownload 500.000 lagu per hari.

"Matahari semaki hari semakin mempengaruhi kehidupan kita di bumi, selama itu pula kita juga semakin bergantung pada teknologi," ujar ilmuwan NASA William Dean Pesnell. Ditambahkannya, SDO diharapkan mampu membuat hasil prediksi yang lebih akurat terhadap kondisi iklim dan cuaca, untuk meminimalisir pengaruh buruk matahari dalam kehidupan sehari-hari.

Perangkat dengan nilai proyek sebesar USD856 juta ini memiliki berat sekira 3 ton dan lebar 7 kaki, atau sekira 21 kaki jika dihitung dengan sayap solar yang menyertainya. (srn)

sumber : okezone.com

Rabu, 30 Desember 2009

Gerhana Bulan di Malam Tahun Baru


Kemeriahan malam tahun baru akan bertambah dengan fenomena alam yang menakjubkan: gerhana Bulan. Fenomena alam ini bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia pada 1 Januari 2010 dinihari.

"Di seluruh wilayah Indonesia bisa mengamatinya," ujar peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, ketika dihubungi detikcom, Senin (28/12/2009).

Thomas menjelaskan, gerhana Bulan yang terjadi sekitar satu jam tersebut bisa dinikmati sepanjang di wilayah tersebut masih memasuki waktu malam.

"Mulai pukul 01.53 WIB hingga 02.53 WIB di seluruh wilayah yang waktu itu malam hari bisa mengamati," terang Thomas.

Menurut Thomas, gerhana Bulan tersebut tidak terlalu besar. Bulatan Bulan yang tertutup bayangan Bumi hanya sekitar 7 persen.

"Tapi karena terjadi saat pergantian tahun itu menarik," ujar Thomas.

Sumber : ddt/nrl - www.detiknews.com

Minggu, 27 Desember 2009

Planet Baru di Luar Tata Surya

Dua astronom telah menangkap “penampakan” sekumpulan planet alien di luar sistem Tata Surya. Diduga planet tersebut berjaran triliunan mil dari bumi, tiga di antaranya mengorbit di bintang yang sama.

“Ini adalah langkah awal untuk memahami apakah ada planet lain mirip bumi dan apakah kita bisa hidup di sana,” komentar Bruce Macintosh dari Lawrence Livermore National Lab, salah satu astronom yang memotret foto tersebut.

Bersama timnya ia menggunakan dua buah teleskop, sedangkan tim lain menghasilkan foto dari teleskop ruang angkasa Hubble yang biasa menangkap gambar dari luar Tata Surya. Selama 13 tahun ini, ilmuwan telah menemuka lebih dari 300 planet di luar Tata Surya.

Menurut ilmuwan antariksa NASA, Ed Weiler, semua fioto-foto planet tersebut sangat penting. Dalam konferensi pers, Weiler mengatakan bahwa temuan ini melengkapi tujuan NASA dengan proyek teleskop Hubble-nya sejak tahun 1990/

Ilmuwan astronomi lain berpendapat bahwa temuan planet baru dari foto tersebut perlu dipelajari lebih lanjut, apakah betul itu planet baru atau hanya bintang biasa. im Hubble membandingkan foto itu dengan foto hasil jepretan Hubble di tahun 2006 dan 2004.


Sumber : netsains.com